Kata Ulang
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan. Kata berulang atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung. (gurupendidikan.co.id)
Kata Ulang Utuh
Kata ulang yang mengulang seluruh bentuk kata, baik kata dasar maupun kata berimbuhan. Disebut pula dwilingga.
Contoh: Anak-anak, jenis-jenis, jawaban-jawaban, pertanyaan-pertanyaan, ibu-ibu, bapak-bapak, sekolah-sekolah, dan sebagainya.
Kata Ulang Sebagian
Kata ulang yang pengulangan katanya hanya terjadi pada sebagian kata saja. Disebut juga dwipurna.
Contoh: Lelaki, sesama, sesekali, pepohonan, Disebut juga dwilingga salin suara. bebatuan, dedaunan, leluhur, leluasa, dan sebagainya.
Kata Ulang Berimbuhan
Kata ulang yang mendapat pengulangan kata pada kata dasarnya serta mendapatkan imbuhan dalam pengulangannya.
Contoh: Bersalam-salaman, bermaaf-maafan, berpeluk-pelukan, berpegang-pegangan, tarik-menarik, tolong-menolong, pukul-memukul, dan sebagainya.
Kata Ulang Semu
Kata ulang ini sebenarnya adalah kata dasar, tetapi struktur katanya terlihat seperti kata ulang utuh.
Contoh: Kupu-kupu, kura-kura, paru-paru, ubur-ubur, ubun-ubun, cumi-cumi, pura-pura, laba-laba, kunang-kunang, aba-aba, hati-hati, lumba-lumba, dan sebagainya.
Kata Ulang Berubah Bunyi
Kata ulang yang jara dasarnya mendapat atau mengalami perubahan bunyi. Disebut juga dwilingga salin suara.
Contoh: Sayur-mayur, bolak-balik, lauk-pak, gerak-gerik, teka-teki, serba-serbi, mondar-mandir, gonjang-ganjing, dan sebagainya.
Sumber
Seluruh tulisan di halaman ini bersumber dari Twitter/@bucinbelajartps dan juga beberapa sumber lainnya yang dicantumkan secara langsung. Silakan kunjungi laman disclaimer untuk masalah tentang hak cipta pada situs ini.